Tingkah nakal sang bayu pagi
Masih tak henti menggodaku
Di antara sejuk'nya rinai embun
Yang masih setia memeluk pagi
Tak pula aku beranjak
Dari dingin yg mendekap
Meski gigil telah kuyupkan aku
Dalam kebekuan yang meralung
Entah mengapa
Aku tak pernah jengah
Berdiri disini
Mengeja perjalanan malam
Hingga pagi datang menjelang
Netraku yg nanar
Tak pernah redup menalari pekat
Demi mengharap sosok bayang'mu
Hadir menjamah rasa'ku
Meski hanya terhitung
Dalam kejapan mata
Jumat, 30 September 2011
Selaksa Kenangan
Palung sukmaku menjerit
Saat malam memapahku
Ke dalam dekapan sunyi
Tanpa meninggalkan pesan
Entah apa yang tersirat
Pada fikiran sang bintang
Saat pijar'nya mengerling
Menyaksikan kesendirian'ku
Karna angan ku
Sibuk mengembara
Pada selaksa kenangan
Yang pernah terajut
Tanpa kusadari
Butiran-butiran kristal
Jatuh bersimbah
Membsahi sudut-sdut bibir'ku
Gundahpun kian meralung
Meriuh di kedalaman rasa
Berkerumun diantara lenguh nafasku
Sesak dadaku dihimpit pilu
Saat malam memapahku
Ke dalam dekapan sunyi
Tanpa meninggalkan pesan
Entah apa yang tersirat
Pada fikiran sang bintang
Saat pijar'nya mengerling
Menyaksikan kesendirian'ku
Karna angan ku
Sibuk mengembara
Pada selaksa kenangan
Yang pernah terajut
Tanpa kusadari
Butiran-butiran kristal
Jatuh bersimbah
Membsahi sudut-sdut bibir'ku
Gundahpun kian meralung
Meriuh di kedalaman rasa
Berkerumun diantara lenguh nafasku
Sesak dadaku dihimpit pilu
Langganan:
Postingan (Atom)